TAHAPAN KONTRAKTOR DALAM BANGUN RUMAH

TAHAPAN KONTRAKTOR DALAM BANGUN RUMAH

TAHAPAN KONTRAKTOR DALAM BANGUN RUMAH dalam mewujudkan bangunan rumah , tentu akan ada banyak hal yang harus kita persiapkan. Salah satu yang utama adalah model bangunan kita akan seperti apa. Ini tentu berhubungan dengan denah serta desain bangunan yang diperuntukkan sebagai acuan dalam mewujudkan bangunan tersebut. Disamping dalam mendirikan rumah sendiri, pastinya mesti menyiapkan anggaran dana. Dengan mengkalkulasi perhitungan dana dengan cermat, maka tak perlu takut proses pembangunan berhenti di tengah jalan.

Di samping itu, banyaknya anggaran juga dipengaruhi dari tipe dan model rumah yang dibangun. Misalnya saja anggaran membangun rumah minimalis tak akan sama dengan rumah bergaya neogotik. 

Maka itu ada beberapa persiapan yang mesti dicermati sebelum membangun rumah. Persiapan itu antara lain:

1. Tetapkan budget

Kalkulasikan dengan cermat berapa biaya yang sanggup dikeluarkan. Tentunya besaran biaya ini juga memperhitungkan penggunaan jasa kontraktor atau borongan.

2. Spesifikasi rumah

Tentukan sejak awal rumah model apa yang hendak dibangun. Model rumah ini akan mempengaruhi penggunaan material dan spesifikasinya.

3. Susun gambar rencana bangunan

Gambar rencana bangunan bukan sekadar coret-coretan di atas kertas. Gambar bangunan sudah harus mewakili yang hendak dibangun. Maka itu minta bantuan arsitek untuk mewujudkan rumah impian.

4. Urusan IMB

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) mutlak harus dikantongi agar di kemudian hari bangunan tak disegel saat proses pembangunan.

5. Pilih kontraktor

Carilah kontraktor yang kompeten sekaligus tarifnya tak terlalu tinggi.

 

gambar rencana bangunan
Gambar rencana bangunan sebaiknya dibuat se-profesional mungkin. Ini supaya tidak salah kaprah saat konstruksi berlagsung

Sebenarnya dari kelima persiapan itu, yang paling menyita tenaga adalah menyusun anggaran pembuatan rumah. Apalagi harga material belakangan ini kenaikannya sulit diduga. Tak heran kalau dalam penyusunan rencana anggaran biaya (RAB) bisa berubah gara-gara perubahan harga material.

Tapi biasanya orang menghitungnya secara kasar kebutuhan bangunan berdasarkan luas tanah. Misalnya saja harga membangun rumah per meter persegi sekitar Rp 3 juta. tinggal kalikan saja dengan luas tanah, katakanlah 200 meter persegi, maka total dana yang disiapkan Rp 600 juta. 

Meski begitu usahakan perhitungannya dibuat seakurat mungkin agar bisa diketahui besaran real dari biaya yang dibutuhkan. Perhitungan bisa disusun sendiri dengan mengetahui item-item pekerjaan pembangunan.

Berikut ini tahapan pekerjaan pembangunan rumah secara garis besar:

1. Pekerjaan awal

Tahapnya adalah pengukuran untuk menentukan posisi bangunan dan batas-batasnya. Lalu juga bowplank yang berguna menentukan titik-titik dari bangunan dengan mendirikan pagar menggunakan papan.

Selain itu juga mencakup penggalian yang berhubungan dengan pekerjaan pondasi dengan menghitung lebar dan dalamnya. Pekerjaan ini dikalkulasi berapa panjang pondasi yang dibuat untuk menentukan jumlah tenaga kerja dan banyaknya material.

 Kemudian mengurug lagi pondasi dan lantai bangunan yang biasanya satuan perhitungannya per meter persegi.

2. Pekerjaan pondasi

Item pekerjaannya mencakup pemasangan pondasi dengan batu kali untuk bangunan rumah yang dihitung dari semua panjang pondasi dikalikan tinggi pondasi dengan satuan meter persegi.

Selain itu di sini juga termasuk pekerjaan pembuatan lantai kerja yang berupa urugan pasir dengan ketebalan kurang lebih 10 meter persegi.

 3. Pekerjaan stuktur

Item ini meliputi pengerjaan sloof (balok beton bertulang mendatar yang dibuat diatas pondasi) yang perhitungannya adalah panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3.

Kemudian pembuatan kolom yang merupakan tiang tegak lurus terhadap sloof dan Ring Balk yang serupa sloof tetapi dibangun di atas kolom-kolom yang perhitungan volumenya ditentukan dari jumlah kolom dikalikan tinggi kolom.

sloof dan ring balk bangunan
Ini contoh gambar sloof dan ring balk yang patut diperhitungkan.

4. Pekerjaan dinding

Kebutuhan bata bisa dihitung dari keliling dinding dikalikan dengan tinggi dinding. Kemudian kurangi dengan luas dari daun jendela dan pintu. Ukuran bata juga diperhatikan dalam perhitungan ini karena bisa menggunakan hebel maupun batako.

 Pekerjaan lainnya adalah plesteran yang volumenya dua kali dari volume pasangan bata. Terakhir adalah acian yang luasnya sama dengan perhitungan plesteran tapi dikurangi bidang yang tak perlu diaci seperti dinding yang dipasangi keramik.

5. Pekerjaan kusen, pintu, dan jendela

Pemasangan kusen-kusen pada sisi-sisi dinding tertentu untuk akses keluar masuk maupun hawa udara. Kayu-kayu itu dilapisi politur maupun cat agar awet. Lalu termasuk pula pengerjaan pemasangan kunci dan handle pintu/jendela. Biasanya kusen-kusen itu hitungannya per unit.

6. Pekerjaan rangka atap

Cakupan pekerjaannya berupa pemasangan rangka atap (kuda-kuda, gording, nok, kaso & reng), kalau diperlukan ditambah alumninum foil (jika perlu) dan pemasangan genteng beserta aksesories-nya. Rangka atap bisa dipilih dari baja ringan maupun kayu. Estimasinya adalah berapa banyak balok kayu/baja yang dibutuhkan untuk pembuatan rangka.

7. Pekerjaan plumbling, mekanikal dan elektrikal

Item pekerjaannya adalah pemasangan toilet, wastafel, bath up, pemanas air, kran. Tak ketinggalan juga pemasangan instalasi air bersih dan air kotor. Kemudian pemasangan jaringan kabel listrik, kotak sekring, saklar, titik-titik lampu penerangan, dan sejenisnya.

pekerjaan plumbing
Pekerjaan plumbing harus diperhatikan dengan seksama. Instalasi listrik juga tak kalah penting.

  8. Pekerjaan finishing

Di sini itemnya berupa pemasangan material lantai baik ruangan dan teras. Termasuk juga dinding-dinding tertentu seperti dapur maupun kamar mandi.

Kemudian juga pekerjaan finishing kusen, pintu, dan jendela lewat pelapisan politur atau cat agar awet dan menambah keindahan bangunan. Di sini juga termasuk pemasangan handle dan kunci. Pengecatan tembok baik eksterior maupun interior.

9. Pekerjaan tambahan

Pekerjaannya terkait dari permintaan pemilik rumah. Misalnya pemasangan pagar, pembuatan kanopi, taman landscape, garasi.

10. Pembersihan

Sebelum rumah ditempati, pastinya sudah mesti bersih dulu. Maka itu pembersihan mutlak di sini. Rumah harus bebas dari debu, kotoran, maupun puing-puing sisa-sisa bangunan. 

Seperti itu item-item pekerjaan yang lazimnya dilewati dalam pembangunan rumah. Di item-item itu bisa dikalkulasikan kebutuhan dananya. Dengan menghitung setiap detail kebutuhan rumah maka dengan sendirinya bisa mempersiapkan dana yang cukup. Lagi pula rumah bisa selesai sesuai target yang

Open chat
Konsultasi Gratis
Konsultasi Gratis