KONTRAKTOR KOS JOGJAKARTA Selain model bangunan minimalis, tipe bangunan yang banyak menggunakan ornamen kayu menjadi salah satu kegemaran sendiri. Pilihan menggunakan material kayu sebenarnya sah sah saja apabila kita mengetahui macam kayu tersebut sebagai penguat ataupun ornamen untuk mempercantik bangunan tersebut. Sebagai contoh penggunaan kayu dalam membangun KONTRAKTOR KOS JOGJAKARTA Pada tulisan sebelumnya kita telah membahas tips sederhana memilih furnitur, nah kali ini kita akan membahas yang berhubungan dengan furniture yaitu kelebihan dan kekurangan semua jenis kayu yang ada di Indonesia, sebelum anda membaca kelebihan dan kekurangan dari setiap macam dan jenis kayu, usia kayu itu sendiri sangat menentukan kualitas kayu tersebut.
Macam-macam kayu di Indonesia
Yang kami tulis disini adalah jenis kayu yang sering digunakan untuk bahan bangaunan dan furniture, karena Indonesia banyak sekali macam dan jenis kayu, yang tidak mungkin kami bahas satu persatu…
Kayu Kalimantan
Ada banyak jenis kayu kalimantan yang biasa dipakai dalam pembuatan meubel atau furniture juga kusen, pintu, jendela dll, dan masing- memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, berikut jenis-kayu kalimantan :
a) Balo merah
Kayu ini umumnya berwarna merah kecoklatan dan memiliki daya tahan yang kuat terhadap serangan hama seperti rayap dan teter jga tahan terhadap cuaca panas dan lembab, karena kualitasnya yang baik kayuini relatif mahal.
b) Kamfer Samarinda.
Jenis kayu yang ke-2 ini masih mirip-mirip sifatnya seperti balo merah namun kayu ini berbobot lebih ringan dan sangat cocok untuk bahan daun pintu minimalis, dan juga untuk bahan kontruksi atap dan plafon, apalagi jika melalui proses pengeringan dengan oven.
c) Bengkirai
Kayu bengkirai merupakan salah satu jenis kayu yang berkualitas bagus. Hal tersebut dapat dibuktikan pada saat dalam proses pengerjaan (pengerjaan kayu bengkirai). Kayu bengkirai ini mudah diproses seperti diserut, dipotong, diukir dll. Oleh sebab itu, banyak orang yang memasukkan kayu bengkirai ini ke dalam golongan jenis-jenis kayu pertukangan.
Dan dalam prakteknya, saat ini banyak sekali orang-orang yang menggunakan kayu bangkirai ini untuk memproduksi beraneka macam produk dari kayu. Hal tersebut memang tidak bisa dilepas dari kualitasnya yang memang terbukti benar-benar baik oleh dunia pertukangan. Dan hingga saat ini, permintaan terhadap kayu bengkirai sangatlah banyak, oleh sebab itu, kayu bengkirai ini masuk ke dalam daftar jenis kayu yang memiliki nilai komersial, Kayu bengkirai identik dengan kayu kuat, karena kayu jenis ini biasanya berbobot lebih berat dan keras, namun kayu ini rentan tehadap cuca panas yang biasanya menyebabkan retak pada permukaan kayu.
d) Kompas/kempas
Kayu ini masih satu family dengan kayu bengkirai namun serat kayunnya yang kebanyakan tida kteratur atau melintang menyebabkan kayu ini terlalu mudah ratak parah dan biasanya sampai berlubang. Pada kayu kelas super kayu ini berwarna coklat kemerah-merahan, namun pada kelas menengah warna kayu biasanya bercorak putih seperti bendera.
e) Kruing
Jenis kayu ini biasanya berwarna coklat memiliki serat yang lurus dan biasanya berminyak. Dalam keadaan kering kayu ini mirip seperti kamfer. Namun kayu ini dapat terserang hama kayu.
f) Meranti
Kayu meranti ada yang berwarna putih, dan coklat berserat lurus, dan berbobot ringan, jenis kayu ini kurang cocok untuk di jadikan kusen namun masih aman bila di jadikan bahan daun pintu.
Kayu jawa
a) Mahoni
Kayu mahoni berwarna merah jika yang sudah tua, banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan bahan bangunan, terutama pada rumah-rumah di Jawa kayu mahoni digunakan untuk kerangka atap dan plafon, mempunyai tekstur halus dan berat, kayu mahoni sangat kuat untuk menahan beban tetapi kayu ijni mudah terserang rayap, dan kurang tahan pada perubahan suhu yang ekstrim.
b) Sengon
Kayu sengon mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, karena umurnya yang relatif singkat, kayu sengon bisa dipanen pada usia 5 tahun sehingga banyak petani yang menanam jenis kayu ini, tetapi tidak banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan furniture karena faktor ketahanan karena sangat rentak dimakan rayap dan jika terkena air sedikit saja rentan lapuk, kayu sengon cocok untuk bahan baku kemasan dan juga sebagai komiditi eksport.
c) Kayu Jati
Karakteristik dari kayu jati yang paling dikenal orang adalah karena keawetannya dan daya tahannya terhadap perubahan cuaca dibandingkan dengan jenis kayu lain. Selain itu pula karakter serat dan warnanya memiliki ciri khas tersendiri. Oleh karena itulah harga kayu jati lebih mahal.
Pohon
Tinggi pohon bisa mencapai 50 meter dengan Ø hingga 1,2 meter. Umur pohon jati yang ideal untuk mendapatkan kualitas terbaik adalah di atas 40 tahun. Kecepatan tumbuh pohon jati relatif lambat sehingga densitas kayunya pun lebih baik. Untuk memperoleh Ø 40 cm dibutuhkan minimal 50 tahun masa tumbuh.
Warna Kayu
Coklat dan emas warna gelap pada kayu terasnya. Bagian kayu gubal berwarna krem atau bahkan putih kecoklatan. Pada beberapa jenis kayu jati terdapat warna kemerahan pada saat baru saja dibelah. Setelah beberapa lama di letakkan di udara terbuka dan terutama di bawah sinar matahari, warna tersebut akan berubah coklat muda.
Keawetan
Kayu Jati tergolong pada kayu dengan kelas awet I. Memiliki daya tahan yang kuat terhadap jamur, busuk karena udara lembab atau serangan serangga. Kayu Jati juga memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca dan perubahan suhu.
Dengan karakteristik khusus yang dimiliki kayu jati yaitu kandungan minyak pada kayu Jati membuat kekuatan Jati lebih baik dari jenis kayu yang lain.
Pengeringan
Beberapa manufaktur menggunakan cara pengeringan yang sedikit berbeda pada kayu jati. Jika biasanya pada bentuk papan lembaran biasa masuk ke ruang pengering, mereka melakukan dengan cara membentuk kayu menjadi komponen setengah jati ke dalam ruang pengeringan. Disisakan sepersekian milimeter untuk proses amplas setelah pengeringan.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan kayu jati adalah sekitar 14-25 hari dengan temperature maksimum 80 derajat Celcius.
Proses Mesin & Konstruksi
Susunan serat kayu Jati yang kecil memudahkan proses mesin dengan hasil yang halus dan rata. Bisa dihasilkan kepala kayu yang halus pada saat proses pemotongan melawan arah serat.
Karena kelebihan kayu Jati dari warna serat dan kelas awetnya, sebagian besar produsen furniture atau pemakai kayu jati tidak melapiskan bahan finishing karena lapisan minyak/lilin alaminya sudah merupakan bahan pengawet.