BANGUN RUMAH dalam desain bangunan sebuah rumah, tentu membutuhkan sentuhan tampak eksterior yang bagus, tidak terkesan polos atau pucat. Banyak arsitek yang sekarang menggunakan motiv batu untuk menambah ornamen desain bangunan mereka. Bermacam ornamen yang dipilih biasanya tertuju pada motif batu alam. Bahkan saking banyak nya motif batu alam yang disukai, sekarang juga banyak bermunculan keramik dengan motif batu alam tersebut. Apakah Anda hendak mempercantik rumah menggunakan ornamen batu alam yang cantik? Jika iya, Dalam BANGUN RUMAH berikut ini adalah lima jenis batu alam yang harus Anda ketahui sebelum diaplikasikan pada rumah idaman Anda.
Seperti dilansir dari buku bertajuk “Kreatif dan Dinamis dengan Batu Alam” karya Griya Kreasi, kelima bebatuan ini mencerminkan ciri khas dan karakter yang berbeda.
Bahkan, agar keunikan batu-batu tersebut tetap terjaga, nama keterangan tempat juga disisipkan pada nama bebatuan di bagian akhir. Penasaran? Yuk, mulai bahasa kelima batuan alam yang menarik:
1. Batu Andesit
Jenis batu pertama adalah batu andesit. Batu ini memiliki sejarah yang panjang. Pasalnya sejak jaman kolonial batu ini juga sudah sangat populer. Penggunaan Batu Andesit biasanya digunakan sebagai bahan bangunan seperti dinding, pagar, jembatan, dan saluran irigasi.
Dahulu nama batu andesit juga disebut dengan “batu muka”. Sebab sifatnya yang padat dan tahan terhadap cuaca serta lumut. Itu sebabnya banyak sekali yang menyukai jenis batu ini. Saat ini, Batu andes kerap digunakan untuk eksterior dan interior rumah minimalis.
2. Batu Templek
Setelah zaman kolonial berakhir, hadirlah jenis batu templek yang menjadi simbol permulaan kemerdekaan Republik Indonesia. Pengaplikasian batu ini terlihat pada gedung-gedung tua di daerah kota dan rumah-rumah tua di daerah Jatinegara, Jakarta Timur.
Daerah yang dikenal memiliki jenis bebatuan ini adalah Salagedang, Majalengka Jawa Barat. Keunikannya, terletak pada proses pemasangannya pada bangunan, di mana batuan disusun dengan pola acak.
3. Batu Palimanan
Pada tahun 50-an, batu palimanan sangat terkenal dengan warna yang menarik. Warnanya krem bercorak batik cokelat, sehingga sangat tepat dijadikan sebagai material interior dan eksterior bangunan.
Batu yang berasal dari Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini kerap diaplikasikan pada bagian rumah seperti dinding, pagar, taman, pilar, dan lain-lain. Sifat batu cukup lunak sehingga sangat baik bila hendak digunakan untuk membuat ornamen patung di rumah.
4. Batu Candi
Selain batu palimanan, jenis batu candi juga bisa dijadikan sebagai bahan batu untuk membuat patung. Jika Anda jalan-jalan ke Bali, jenis batu ini kerap ditemukan. Tren pemakaian batu ini sebenarnya sudah sejak dahulu kala. Kelebihan dari batu ini karena tidak mudah berlumut, sehingga sangat cocok ditempatkan pada eksterior rumah.
5. Batu Paras Jogja
Selanjutnya adalah batu paras Jogja. Warnanya yang putih dengan kontur menarik menambah nilai alamiah. Karena bentuk yang cantik itu, batu ini kerap diaplikasikan pada tampilan bangunan. Sifat batu paras Jogja juga lunak sehingga pemahat batu sangat menyukainya.
Popularitas batu ini sudah sejak awal 60-an. Berbeda dengan batu candi dan batu palimanan, jenis batu ini mudah dilumuti lumut. Kendati secara karakteristik sangat tidak cocok untuk eksterior rumah, namun uniknya masih banyak saja yang menggunakannya untuk eksterior.