TIPS LISTRIK BANGUNAN KOS

TIPS LISTRIK BANGUNAN KOS

TIPS LISTRIK BANGUNAN KOS seiring berkembangnya waktu dan banyaknya dibangun bisnis hunian kos kosan ataupun apartement, mau tidak mau menjadikan para pemilik kos yang mau mambangun harus benar benar mewujudkan bentuk bangunan yang nyaman dihuni, yang tidak hanya bangunan nya yang nyaman, tentu juga kelistrikan serta sanitasi nya juga bagus dan aman. Dalam TIPS LISTRIK BANGUNAN KOS seringkali kita bisa membuat nya untuk lebih hemat. Untuk penghematan dari pemilik kos, kini setiap satu kamar kos punya meteran listrik tersendiri.

Seperti pantauan Tribun Manado, Selasa (6/11), dibeberapa rumah Kos yang ada di Kelurahan Malalayang 1 Timur, meteran listrik pintar 900 VA terpampang di depan masing-masing kamar.

Rumah kost 20 kamar itu, terlihat mewah dan indah. Pasalnya disetiap kamar, para anak-anak kost memiliki Kulkas serta TV dan Soeaker dengan berbagai ukuran.

Bahkan, beberapa pemilik kamar juga memasang lampu-lampu hias warna-warni agar terlihat indah saat malam hari. Bunyi music di beberapa kamar yang sangat kencang, meramaikan suasana rumah kost.

Masye Manitik, salah satu pemilik kost di Kelurahan Malalayang 1 Timur mengatakan, walaupun mengeluarkan banyak biaya untuk membeli meteran, namun lebih menguntungkan jika memasang meteran per kamar kamar. Karena, biaya listrik ditanggungkan kepada penghini kost.

“Memasang meteran per kamar, lebih hemat. Karena, kita tak perlu lagi mengeluarkan biaya pembayaran listrik per bulan, itu sudah ditanggungkan kepada anak kost,” ungkap Masye.

Apalagi, lanjut dia, dirumah kost seperti ini sangat tinggi pemakaian listriknya, karena anak-anak kost ada yang menggunakan TV, Kulkas dan kipas Angin. Belum lagi, pemakaian strika, dispenser dan lain-lain yang semuannya rutin digunakan.

“Jadi, bagi kami pemilik kost lebih hemat jika memasang meteran per kamar, dengan biaya ditanggung oleh masing-masing penghuni kost,” ujarnya.

Elvira Daud salah satu anak kost mengaku, pihaknya senang dengan sistem pemasangan meteran listrik disetiap kamar. “Keinginan kita terpenuhi, karena tak ada batasan untuk menggunakan segala sesuatu. Baik TV, Kulkas, Speker dan dan kebutuhan lainnya,” ungkap Eva sapaan akrabnya.

Namun di sisi lain, tambah dia, biaya yang dikeluarkan juga lumayan banyak. Karena, semua pemakaian listrik yang kita gunakan menjadi tanggungan kita.

“Setiap bulan saya mengeluarkan biaya 550.000. Untuk uang kost 500.000 dan untuk biaya pulsa listrik 50.000. Namun, saya senang karena bisa memakai fasilitas lebih tanpa harus dimarahi oleh pemilik kost karena pemborosan. Walaupun biaya sangat banyak yang penting kebutuhan kita terpenuhi,” kata gadis yang kesehariannya sebagai karyawan di It Center ini.

Di lain pihak, Angga Marentek, teman kost Eva mengakui dengan sistem seperti ini sangat sulit baginya. Karena sebagai seorang mahasiswa, ia mengharapkan uang kiriman dari orang tuanya setiap bulan.

“Kita harus tau menghemat, kalau tidak kita akan kesusahan. Karena biaya perbulan sangat banyak, untuk uang kost saja 500.000, belum lagi biaya pulsa listrik,” beber mahasiwa Politeknik Kesehatan ini.

Untuk biaya pulsa listrik, tambah Angga, ia tergolong hemat, dengan mengisi 50.000 bisa dipakai hingga satu bulan setengah. “Tapi tetap saja jika diberikan pilihan, saya lebih memilih memakai satu meteran, karena kita tak lagi pusing dengan biaya listrik,” pungkas Angga. (crk)

 

Open chat
Konsultasi Gratis
Konsultasi Gratis