KONTRAKTOR KOS KOSAN DI JOGJA-BANGUN KOS DENGAN MUDAH mendirkan sebuah bangunan kos tentu banyak aspek yang harus dipersiapkan. Lahan atau lokasi tanah yang akan dibangun, harus dibersihkan terlebih dahulu, Desain bangunan serta denah tiap ruangnya, budget itu sendiri juga yang menjadi hal pokok bagi pemilik, karena berhubungan juga dengan spek material yang akan digunakan. KONTRAKTOR KOS KOSAN DI JOGJA-BANGUN KOS DENGAN MUDAH. Anda pasti pernah mendengar nasihat itu dari para pakar keuangan atau bisnis, dan nasihat itu langsung dipatahkan dengan kalimat, “bisnis kos-kosan atau sewa properti tak semudah apa yang dikatakan pakar.”Memang benar, bisnis yang satu ini membutuhkan modal yang tidak sedikit dan risikonya pun tinggi. Apabila seseorang mengatakan bahwa bisnis sewa rumah bisa mendatangkan “pendapatan pasif,” maka hal itu sudah salah.
Sewa menyewa properti membutuhkan kegiatan operasional yang membutuhkan biaya dan akan menguras waktu serta uang.
Lantas bagaimana cara berbisnis kos-kosan yang aman secara finansial? Berikut ulasannya.
Ketahui kapan bisa balik modal
Untuk mengetahui hal yang satu ini, maka Anda perlu tahu terlebih dulu modal yang digelontorkan untuk membeli aset berupa rumah kos-kosan.
Jika Anda membangun rumah kos-kosan dari nol, Anda bisa memasukkan komponen biaya tanah yang Anda beli dan ongkos bangun rumah tersebut.
Anggap saja modal awal Anda dalam mendirikan rumah kos adalah Rp 1 miliar, dan estimasi pendapatan kotor Anda untuk sewa satu kamar adalah Rp 1,5 juta per bulan. Jika Anda memiliki lima kamar, maka total pendapatan Anda bisa saja menyentuh Rp 7,5 juta sebulan.
Untuk mengetahui kapan Anda balik modal, maka Anda bisa melakukan perhitungan kasar dengan cara:
Balik Modal = Modal awal
Pendapatan kotor
Dengan perhitungan di atas, maka Anda akan balik modal dalam waktu:
Rp 1.000.000.000 = 133 bulan
Rp 7.500.000
Semakin besar pendapatan Anda tentunya semakin cepat Anda balik modal, namun Anda harus ingat karena perhitungan di atas adalah pendapatan kotor, bukan laba.
Hitung biaya per kamar
Satu kamar yang disewakan tentu mengandung biaya operasional yang harus Anda tanggung, sebut saja biaya listrik, internet, air, jasa kebersihan, maupun keamanan.
Anda harus lakukan perhitungan secara mendetail untuk yang satu ini, guna mewaspadai adanya kesalahan perhitungan atau biaya tak terduga.
Anggaplah dalam satu bulan, ongkos sewa yang Anda tetapkan adalah Rp 1,5 juta, jika biaya operasional per kamar adalah Rp 600 ribu per bulan, maka pendapatan bersih Anda yang sesungguhnya adalah:
Rp 1.500.000 – Rp 600.000 = Rp 900.000
Ketahuilah bahwa Anda juga bisa memasukkan komponen gaji Anda selaku pemilik kos dari biaya operasional, dengan itu maka pendapatan bersih yang didapat bisa diputar lagi untuk hal lain.
Waspadai biaya tahunan
Akan ada biaya-biaya yang dibayarkan terhadap rumah kos Anda setiap tahun. Sebut saja seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan asuransi properti bila ada.
Cukup penting untuk mengalokasikan uang jauh-jauh hari untuk biaya tahunan ini. Anda bisa memotongnya pendapatan bersih Anda sekian persen secara rutin tiap bulan agar Anda memiliki dana cadangan untuk membayar pengeluaran tahunan ini.
Ekspansi tidak mudah
Ekspansi usaha kos-kosan bukan hal yang mudah, karena jika Anda ingin menambah pendapatan dalam jumlah yang signifikan maka langkah yang bisa dilakukan adalah menambah kamar lewat renovasi, atau membeli rumah kos baru.
Hal itu tentunya membutuhkan biaya besar. Sebagai solusinya, Anda bisa membuka usaha baru yang sifatnya menunjang pendapatan Anda selaku pengusaha.
Sebut saja seperti jasa laundry di sekitar rumah kos milik Anda, jasa cuci kendaraan, warung, dan lain sebagainya.
Anda bisa gadaikan rumah demi pembiayaan
Jika Anda memang menghendaki pertambahan pemasukan yang signifikan, dan Anda tidak memiliki dana untuk hal ini, maka Anda bisa saja mengajukan pembiayaan multiguna dengan menjaminkan rumah kos Anda sebagai agunan.
Dengan dana segar Anda tentu bisa melakukan renovasi atau membangun rumah baru yang ditujukan untuk kos-kosan.
Namun ketahuilah bahwasannya, setiap pembiayaan tentu mengandung risiko. Pastikan keuangan Anda sebagai pengusaha sudah stabil dan bisnis kos yang Anda jalani sudah terbukti keuntungannya.