BANGUN RUMAH dalam membangun sebuah hunian rumah tinggal pada masa sekarang ini telah banyak yang menyukai model rumah jawa atau yang sering menggunakan bata expose. Model seperti itu sering diminati karena memiliki desain seni yang tinggi. Biasanya lahan yang digunakan dalam membangun rumah menggunakan bata expose memiliki lahan yang lumayan luas.istilah penggunaan batu bata, siapa yang tidak mengenalnya? Dalam BANGUN RUMAH Batu bata merupakan salah satu bahan bangunan yang sangat familiar dan sangat umum digunakan sebagai bahan konstruksi tembok, pagar, dan elemen rumah lain selain menggunakan kayu. Sebagian dari kita mungkin hanya mengetahui jika batu bata hanya terbuat dari tanah saja. Seiring dengan perkembangan teknologi, hari ini batu bata tidak hanya dibuat dengan menggunakan tanah liat saja, tetapi bisa dibuat dengan bahan-bahan lainnya.
Dibandingkan dengan bahan lainnya, batu bata terbukti lebih awet, kuat, murah dan lebih mudah didapatkan di pasaran. Inilah sebabnya mengapa banyak orang yang lebih memilih batu bata dibandingkan dengan material-material baru seperti gypsum atau bambu.
Sebelum memilih batu bata sebagai bahan utama untuk membangun hunian impian kamu, ada baiknya kamu ketahui dulu 5 jenis batu bata yang paling umum beserta fungsinya di bawah ini. Simak ulasan Kania, yuk!
1. Batu Bata Merah
Jelas batu bata merah ini merupakan material bangunan yang sangat umum kita jumpai di Indonesia sejak zaman dahulu. Bata merah sudah menjadi bahan wajib dalam membangun rumah. Selain sudah teruji kekuatannya, batu bata merah ini pun mudah ditemui di pasaran.
Batu bata merah dibuat dari tanah yang dicetak berbentuk balok persegi panjang dan dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras dan memiliki warna yang kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun bukan sembarang tanah, bahan utama pembuatannya menggunakan tanah liat. Sehingga dalam proses pembuatannya, batu bata merah dari tanah liat ini bisa saling menyatu saat dicetak.
Rumah yang dindingnya dibangun dari material batu bata merah akan terasa lebih nyaman dan sejuk, karena komponen didalamnya yang menyatu dan rapat. Selain rapat, batu bata merah ini juga tahan lama dan kokoh sehingga jarang terjadi keretakan dinding. Batu bata merah juga tahan api, hal ini memberikan keamanan ekstra bagi penghuni rumah nantinya.
Namun dari beberapa kelebihan di atas, terdapat pula kekurangan dari batu bata merah. Untuk merekatkan batu bata merah satu sama lain, diperlukan bahan perekat yang cukup banyak. Alhasil, biaya dikeluarkan untuk perekatnya tentu tidak sedikit.
Selain itu, sulit untuk membuat pasangan batu bata yang rapi jika menggunakan batu bata merah. Misalnya pada dinding. Oleh karena itu, diperlukan plesteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang rata. Hal ini juga membuat proses pengerjaan dinding menjadi lebih lama.
2. Batu Bata Batako
Secara umum, batu bata batako terbuat dari campuran semen dan pasir kasar yang dicetak atau dipres. Konstruksi bangunan yang sering menggunakan batu bata batako di antaranya adalah gudang, pagar, dan pos jaga. Batu bata batako memiliki ukuran yang relatif besar, menjadikan pemasangannya lebih mudah dan cepat selesai.
Bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan batu bata merah menjadikan batako cocok digunakan untuk bangunan yang memiliki lebih dari dua lantai, seperti ruko. Batu bata batako juga memiliki rongga, sehingga pemasangannya relatif lebih cepat dibanding menggunakan batu bata jenis lain.
Penggunaan batu bata batako ini juga cocok digunakan untuk dinding bagian luar rumah karena sifatnya yang kuat dan kedap air. Sifat batu bata batako yang kedap air cocok untuk melindungi rumah di lingkungan yang dikelilingi banyak air.
Di sisi lain, sifat ini pula yang menjadikan batu bata batako kurang cocok digunakan sebagai tembok rumah di daerah tropis seperti Indonesia. Kenapa? Bahan dari batu bata batako memiliki sifat menyimpan panas, bukan hal yang mustahil jika kondisi rumah menjadi panas dan pengap. Batu bata batako juga rentan terhadap keretakan dan benturan. Selain itu, karena mudah dilubangi, batu bata batako termasuk batu bata yang mudah pecah.
3. Batu Bata Hebel
Satu lagi jenis batu bata mulai banyak digunakan di Indonesia yaitu batu bata hebel. Batu bata hebel sendiri mulai populer penggunannya karena di Indonesia, karena pertumbuhan teknologi dan tren industri yang berkembang pesat. Batu bata ringan atau yang biasa disebut batu bata hebel merupakan produk pabrikan yang dibuat dengan melalui proses kimiawi. Material jenis ini terbuat dari campuran pasir kuarsa, semen, kapur, gypsum, air dan almunium pasta sebagai bahan pengembangnya.
Karena proses pencetakannya yang dilakukan di pabrik, ukuran batu bata jenis ini jauh lebih presisi dan rapi, memudahakan dalam proses pemasangannya. Batu bata hebel juga sangat baik dalam menyerap panas, sehingga rumah akan terasa jauh lebih sejuk.
Keistimewaan dari batu bata hebel ini adalah daya serap air yang rendah dan tidak mudah menyerap rembesan air. Selain itu, batu bata hebel lebih ringan daripada batu bata lainnya sehingga memperkecil beban struktur sebuah bangunan. Batu bata hebel juga nggak kalah kokoh dari batu bata merah.
Namun, bukan berarti batu bata hebel nggak punya kekurangan. Kita harus menyiapkan sebuah perekat khusus untuk memasangnya. Umumnya, semen instan menjadi perekat pilihan. Harganya jauh lebih mahal dari batu bata yang lain karena bata ini merupakan produksi pabrik.
Selain itu, diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya. Kalau nggak hati-hati, dampaknya akan sangat terlihat pada struktur bangunan yang sedang dibangun. Bata jenis ini juga agak susah dicari, biasanya batu bata hebel hanya dapat kita jumpai di toko material besar dan ternama saja.
4. Batu Bata Berlubang
Batu bata berlubang mengandung lubang silinder di dalam ketebalannya dan tergolong ringan. Sebelum memasangnya pada rangka suatu bangunan, kamu membutuhkan sedikit campuran tanah liat. Batu bata jenis ini culup populer karena tergolong cepat dalam pembuatan, terutama pada proses pembakaran dan pengeringannya.
Biasa digunakan dalam konstruksi panel untuk struktur ringan dan struktur berbingkai pada sebuah bangunan yang bertingkat, batu bata berlubang memiliki berbagai macam bentuk; balok, melingkar, dan melintang.
Kalau ingin menggunakan batu bata jenis ini, sebaiknya jarak antara sisi batu bata dengan tepi lubang-lubangnya tidak kurang dari 10mm. Bata juga perlu direndam selama 24 jam dan dikeringkan selama beberapa jam di bawah sinar matahari. Hal ini bertujuan untuk semakin meningkatkan daya tahan batu bata sebelum disusun menjadi sebuah bangunan.
5. Batu Bata Purpose-Made
Dari namanya saja sudah terlihat bahwa batu bata ini memiliki bentuk beragam tergantung kebutuhan. Biasanya, batu bata purpose-made digunakan saat ada kesalahan pembagunan yang harus segera diatasi. Batu bata ini dapat terbuat dari campuran pasir dan tanah liat, biasanya dipasang untuk membantu pemasangan kusen pintu dan jendela.
Tergantung bahan pembuatnya, batu bata purpose-made sebenarnya cukup kuat lho. Walaupun umumnya batu bata ini terbuat dari campuran pasir dan tanah liat, ada juga yang menyampurkan bahan-bahan kimiawi lainnya untuk tujuan tertentu seperti pembuatan gedung besar. Batu bata ini memiliki daya tahan dan kompresi tinggi dan untuk menghadapi goncangan-goncangan tertentu. Namun, jenis batu bata purpose-made biasanya jauh lebih mahal karena tidak mudah didapat.